Wanita yang baik..
Iya kamu, kamu
yang berasal dari Kota Malang, kamu yang sipit ketika kacamata merahmu terlepas,
kamu yang cerewet luar biasa mengalahkan broadcasting radio, terimakasih
untukmu yang berkenan singgah sebentar di hati untuk menghiburku dari luka
lama. J
Pertama aku
menjabat tanganmu di parkiran motor SDLB Kota Malang, biasa saja.. iya biasa
saja dikala itu, memang pada saat itu aku masih bersama seseorang yang aku
sayang. Tidak ada perasaan tertarik atau apapun kepadamu. Hari berganti hari,
waktu berganti waktu, aku kehilangan seseorang itu, seseorang yang saat itu aku
sayangi.
Semenjak
kepergiannya, aku merasa hidup seorang diri dan tak bergairah. Terkesan
hiperbola, tapi itu yang aku rasakan. Bagaimana tidak, jika inspirasimu adalah
selesai skripsi tepat waktu dan mendapatkan pekerjaan adalah karena dia dan
tiba-tiba hilang begitu saja ketika aku mendapatkan semua itu. Meskipun
disibukkan dengan pekerjaanku di industri kreatif namun rasa itu selalu ada.
Perkenalan yang
biasa saja di parkiran itu seakan seperti galian tanah sebelum terpasang
pondasi setelah terpukul rata oleh kisah lama. Iya, yang benar saja tumbuhlah
pondasi pada lubang-lubang galian tanah itu, membentuk suatu bangunan yang
indah, kisah cinta aku dan kamu.
Aku mulai mengenal
sisi lain dari kamu yang begitu cantik, begitu baik, dan begitu menginspirasi.
Wanita yang sholehah, smart, baik, pintar memasak meskipun kamu agak banyak
bawel dan cerewet. Ya, kamu bak bidadari rumpik dari Syurga yang turun dari
langit serta merta menghampiriku dengan sikapku yang berkebalikan dari sikap
indahmu. Aku bersyukur, dapat merasakan hangatnya kasih sayangmu, ketulusanmu
mencintaiku yang berbeda dengan cinta yang pernah aku rasakan selama ini. Cinta
yang tidak banyak tuntutan dan tidak banyak drama, mungkin inilah yang dinamakn
hubungan yang dewasa.
Didalam bangunan
itu terdapat inventori-inventori indah, itu adalah mimpi-mimpi aku dan kamu.
Mimpi yang akan roboh bersama bangunan yang telah kokoh berdiri. Namun apa daya
ketika bangunan yang kokoh berdiri diatas tanah yang labil karena hempasan masa
lalu. Dan benar saja, bangunan itu roboh seketika bersama mimpi-mimpi secepat
perkenalan aku dan kamu.
Ini bukan tentang
masa laluku, tetapi tentang kesiapan hatiku untukmu wanita baikku. Kamu yang
mungkin hanya mengenal sosok luarku, padahal dibalik itu semua ada aku yang
belum pantas untuk berdiri disampingmu. Tuhan memang benar, wanita baik hanya
untuk lelaki yang baik pula. Inilah jalan takdir aku dan kamu.
Sekarang, bebaslah
kamu wanita baikku, tidak ada lagi sosok yang jahat di kehidupanmu yang kamu
anggap sebagai sosok yang kamu andalkan. Semoga kamu menemukan sosok lain yang
lebih baik dariku.
Wanita baikku, aku
akan selalu mendoakanmu.
Post a Comment